- Pengertian ERP
ERP (Enterprise Resource Planning) System adalah sistem informasi yang
diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan
mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek
operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan.
Pada prinsipnya, dengan
sistem ERP sebuah industri dapat
dijalankan secara optimal dan dapat mengurangi biaya-biaya operasional yang
tidak efisien seperti biaya inventory (slow moving part, dan lain-lain), biaya
kerugian akibat ‘machine fault’ dan lain-lain. Di negara-negara maju yang sudah
didukung oleh infrastruktur yang memadaipun, mereka sudah dapat menerapkan
konsep JIT (Just-In-Time). Di sini, segala sumberdaya untuk produksi
benar-benar disediakan hanya pada saat diperlukan (fast moving). Termasuk juga
penyedian suku cadang untuk maintenance, jadwal perbaikan (service) untuk
mencegah terjadinya machine fault, inventory.
- Variasi ERP
Di sistem manufaktur sendiri bisa terdapat beberapa variasi:
- make-to-stock (diproduksi untuk dijadikan stok)
- assemble-to-order (dirakit berdasarkan permintaan)
- assemble-to-stock (dirakit untuk dijadikan stok)
- make-to-order (diproduksi berdasarkan permintaan)
- Manfaat ERP
Ada beberapa manfaat dalam penerapan ERP yaitu :
- Dengan sistem yang terintegrasi maka proses pengambilan kepetusan lebih efektif dan efisien
- dengan menerapkan ERP ada kemungkinan melakukian integrasi secara global. sehingga perbedaan - perbedaan yang terjadi dalam bisnis internasional dapat terintegrasikan.
- ERP menghilangkan kebutuhan pemutakhiran dan koreksi data pada banyak sistem komputer yang terpisah.
- ERP memberikan lingkup kerja manajemen tidak hanya memonitor saja tapi melakukan manajemen operasional juga.
- supply chain management dapat terbantu sehingga pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar.
- Fungsi Dasar ERP
1. Mendefinisikan
Produk:
ada 2 pendekatan
definisi yang digunakan, yaitu: pertama, standard product, yakni produk
mengalami permintaan berulang dan ada inventori; kedua, custom product, yakni
produk dibuat berdasarkan pesanan dan pembelian material disesuaikan dengan
jumlah order.
2. Strategi
produksi untuk mengantisipasi kebutuhan sesuai permintaan.
Ada dua kategori
yang disarankan yakni make to stock dan make to order. Make to stock hanya
dipakai untuk standard product sedangkan
make to order digunakan pada kedua definisi produk yakni standard product dan custom product. Perbedaan pada strategi
produksi make to order adalah adanya tenggang waktu yang lebih lama antara
pengiriman produk dan proses produksi
3. Menentukan Tipe
hubungan antara sales order dan supply order.
Apabila menggunakan
strategi produksi make to order untuk memenuhi permintaan pelanggan, maka
didapatkan suatu tipe hubungan langsung antara sales order dengan kebutuhan
material. Yakni, ketika order bertambah, maka material yang dibutuhkan juga
akan bertambah. Penentuan tipe hubungan, berfungsi untuk menentukan kapan
material dibutuhkan, berapa jumlah material yang dibutuhkan, apakah masih ada
stok material dan masih perlu dilakukan order kebutuhan material.
4. Pendekatan
terhadap proses produksi praktis.
Pendekatan proses
produksi secara praktis bertujuan untuk mengurangi tenggang waktu dalam
melaksanakan proses produksi. Pengurangan ini dapat dilakukan dengan
menyederhanakan alur proses material dan rute pengerjaan produk di lantai
produksi.
5. Pendekatan
sistem penjadwalan yang baik.
Kemampuan untuk
menentukan penjadwalan secara baik di industri manufaktur sangat dipengaruhi
oleh kedinamisan dari jadwal yang ditentukan. Kedinamisan ini dipengaruhi oleh
jumlah order, ukuran order, kapasitas produksi, keterbatasan sumber daya
perusahaan dan aturan-aturan lainnya.
- Kelebihan dan Kekurangan ERP
ERP sebagai sebuah
sistem tentunya memiliki kelebihan dan kelemahan. Penjelasannya dapat dilihat
pada tabel di bawah.
Berikut beberapa macam software dari ERP :
Semoga bermanfaat bagi pembaca. terimakasih telah mengunjungi blog saya.
Sumber :
https://mispa0911.wordpress.com/2009/10/22/pengertian-sap-dan-erp/
Posting Komentar